Java Jazz Festival 2024 memperlihatkan berbagai macam pengalaman musik, kolaborasi menarik dan lainnya — laporan festival

Java Jazz Festival 2024 memperlihatkan berbagai macam pengalaman musik, kolaborasi menarik dan lainnya — laporan festival

ESTIMATED 

Java Jazz Festival kembali tahun ini di JIEXPO Kemayoran Jakarta.

Dalam edisi ke-19 dari salah satu perhelatan musik jazz terbesar di dunia ini terdapat 12 panggung yang tersebar di dalam venue dan sekitar seratus artis yang tampil pada Java Jazz Festival.

Tema Java Jazz tahun ini adalah Embracing Unity Through Music yang bertujuan menyatukan berbagai kalangan dan menciptakan kebersamaan melalui musik sebagai lingua franca oleh para artis seperti Laufey, Snoh Aalegra, Marcel, Incognito, HiVi! dan banyak lagi.

MERIAH BERSAMA-SAMA

BANDWAGON TV

Booth-booth seperti dan Wonderful Indonesia dan Teh Botol menghiasi bagian tengah venue di antara food truck yang ada, yang dikelilingi oleh hall-hall yang membentuk letter U sebagai penampilan para artis di Java Jazz

Terdapat games dan berbagai aktivasi lainnya di booth Wonderful Indonesia, yang tahun ini memiliki konsep seperti klub pantai dengan nama Wondr Beach Club. Dengan bean bag, kursi dan bola–bola pantai juga pelampung bebek dimana-dimana, booth Wonderful Indonesia cocok untuk para penonton yang membawa anak untuk beristirahat sejenak di antara jadwal penampilan artis yang padat. Tampak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi booth pada hari pertama.

Gerimis juga menyambut para penonton yang datang ke booth Teh Botol untuk karaoke dan berdansa bersama-sama, hal tersebut tidak mengurangi antusias mereka berkaraoke dan sing-along lagu-lagu hits termasuk Dewa 19 hingga Justin Bieber yang dipandu oleh Amuy Imoetz dan Bobby Mandela dan kawan-kawan di hari lain.

PENGALAMAN JAZZ YANG BARU

Artis-artis seperti Bank, Sunwich, Jessie Reyez, Scary Pockets dan lainnya memulai debutnya di salah satu festival jazz terbesar di dunia.

KOLABORASI ARTIS

Dalam edisi ke-19 Java Jazz Festival, terdapat banyak kolaborasi antar artis yang tampil di panggung jazz terbesar di Asia tenggara ini. Fariz RM dan Candra Darusman adalah nama-nama yang tidak asing dalam roster penampil Java Jazz Festival, keduanya bergabung di dalam BNI Hall.

Fanny Soegi, Ardhito Pramono dan Nadhif Basalamah turut membantu MLDJAZZPROJECT dalam sebuah penampilan yang mantap.

MENYATUKAN SEMUA

Idgitaf meramaikan MLD Spot Stage Bus dengan penampilan jujur dan mengawang-ngawang. Para penonton yang sedang mengisi perut juga ikut menyanyi, Idgitaf juga mampu bernyanyi dalam bahasa isyarat!

BINTANG-BINTANG YANG MENONJOL

Incognito hadir di panggung Java Jazz Festival 2024, grup jazz legenda tersebut membuat BNI Hall terisi penuh dengan penonton. Mereka membawakan lagu-lagu klasik mereka seperti “When The Sun Comes Down”, “Nothing Makes Me Feel Better”, “Keep Me In The Dark” dan “1975”.

Laufey kembali hadir di Java Jazz Festival. Setelah panggungnya tahun kemarin yang terisi penuh, sang penyanyi-penulis lagu pemenang penghargaan ini kembali mengguncang BNI Hall. Tampak animo penonton yang terlihat dari pertunjukan 2 harinya yang terjual habis dan antrian yang membentuk ular panjang di depan hall tersebut jauh sebelum waktu tampilnya dimulai.

Terlihat memakai gaun merah yang elegan, Laufey menyapa penonton dengan “While You Were Sleeping” dan segera dilanjutkan dengan “Valentine”. Laufey memamerkan kemampuan bermain instrumen musik dengan memainkan piano pada “Promise” dan “Like The Movies” dan cello pada “Beautiful Stranger” dan “I Wish You Love”. “It’s truly such a beautiful culture”, celetuk Laufey sembari Ia menutup penampilannya dengan “From The Start” serta mengajak saudara kembarnya ke atas panggung.

Sebagai artis yang tampil di special show terakhir di Java Jazz Festival 2024, Snoh Aalegra menjadi penampil yang paling ditunggu-tunggu oleh para penonton. Ini adalah penampilan pertama sang penyanyi-penulis lagu di Indonesia, “This is my first time in your beautiful country, very honoured to be here, this is my first show in two years, glad to be back performing”.

Dengan penuh energi, Snoh Aalegra memberikan penampilan yang mantap dengan “Whoa” dan “Situationship”, semula penonton yang masih duduk di kursinya lalu mereka mendekat ke pagar untuk melihat lebih jelas sang penyanyi tersebut. Lagu-lagu hits seperti “Fool For You” dan “Find Someone Like You” dibawakan dengan sempurna olehnya. Tak henti dari sana, penyanyi asal Swedia ini membawakan “I Want You Around” sebagai penutup, penyanyi tersebut meninggalkan panggung dengan gagah dan misterius, yang disambut dengan teriakan dan tepuk tangan yang meriah oleh para penonton yang mendapatkan pengalaman yang manis dan tak terlupakan di BNI Java Jazz Festival.

KEBERAGAMAN JAKARTA

Bandwagon menginap di Artotel Suite Mangkuluhur, sebuah hotel bintang 5 yang berkerjasama dengan Wonderful Indonesia sebagai bagian dari pengalaman Bandwagon di Java Jazz Festival. Hotel ini terletak di tengah hiruk-pikuk pusat kota Jakarta. Dengan nuansa hotel mewah klasik, terdapat pajangan seni lukis pada lobinya. Setelah disambut dengan welcome drink dan proses check-in yang mudah, saya mendapatkan kamar hotel yang nyaman modern beraksen palet coklat menghadap ke Jalan Gatot Subroto dengan backdrop gedung pencakar langit kawasan SCBD (Sudirman Central Business District).

Sebelum Bandwagon mengikuti tur bersama tim Wonderful Indonesia di hari sabtu, kami sarapan di Cafe Beranda, terdapat berbagai pilihan makanan, mulai dari hidangan Indonesia dan Internasional, hingga pilihan pastry dan bakery yang lengkap.

Kami tiba di daerah Kota Tua Jakarta disambut dengan hujan rintik-rintik. Kami merasakan atmosfer jaman dahulu dengan pemandangan dari bangunan-bangunan yang berarsitektur peninggalan VOC Belanda seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Kantor Pos Indonesia dan lainnya di sekitar alun-alun yang berada di tengah Kota Tua.

Terdapat potongan-potongan peninggalan kecil dari jaman kolonialisme seperti potongan jalur trem Jakarta dan juga Meriam Si Jagur dari peninggalan Portugis.

Setelah pengenalan kawan tersebut kami menuju acaraki, sebuah kedai jamu dengan interior yang terlihat klasik di kawasan itu. Makanan dan minuman yang ditawarkan sudah mengikuti jaman seperti jamu dengan es krim yang mirip dengan affogato, juga kunyit asam dengan soda dan banyak lainnya, mereka menamakan pilihan menu ini dengan nama Jamu New Wave.

Setelah itu menuju ke daerah Glodok untuk melihat kawasan Petak Enam. Terinspirasi dari dearah Petak Sembilan, Petak Enam menawarkan pilihan makanan yang banyak dari siomay, soto betawi, pempek hingga cempedak goreng. Tentu bagi seseorang yang tinggal di kota Jakarta ini, kawasan-kawasan bersejarah tersebut juga menjadi daerah wisata dan juga untuk bersantai di dalam kota, melepaskan penat dari hiruk-pikuk (yang dulunya) ibukota ini.

Orange Groves PIK 2 menyediakan berbagai aktivitas, compound tersebut berisikan hal-hal yang kalcer. Para pecinta kopi bisa mencoba kopi dengan menu yang kontemporer di Ratio Coffee. Terdapat seni tanah liat di Ganara Art. Kami diberikan kesempatan untuk mencoba membuat kesenian tanah liat dengan alat putar sederhana. Setelah selesai kami melukis tanah liat yang sudah jadi (bukan punya kami hahaha), dibutuhkan kesabaran untuk melukis pada medium tanah liat, setelah mengering kami boleh membawa pulang hasil yang telah diwarnai.

Begitu banyak aktivitas yang ada pada BNI Java Jazz Festival dan mengelilingi Jakarta membuat kami penasaran dengan hal-hal baru yang bisa dieksplorasi dan tidak sabar untuk menantikan edisi ke-20 dari festival tersebut tahun depan!